Sindoedarsono Soedjojono (Kisaran, Sumatera Utara Mei 1913 – 25 Maret, Jakarta, 1985)
merupakan pelukis legendaris di Indonesia. Dengan diawali oleh Trisno
Soemardjo, Sudjojono dijuluki sebagai Bapak Seni Rupa Indonesia Modern.
Julukan ini diberikan kepadanya karena Sudjojono adalah senimaan pertama
Indonesia yang memperkenalkan modernitas seni rupa Indonesia dengan
konteks kondisi faktual bangsa Indonesia. Ia biasa menulis namanya
dengan “S. Sudjojono”.
Pada tahun 1937, ia ikut pameran bersama pelukis Eropa di Bataviasche
Kunstkring, Jakarta. Inilah awal namanya dikenal sebagai pelukis. Pada
tahun itu juga ia menjadi pionir mendirikan Persatuan Ahli Gambar
Indonesia (Persagi). Oleh karena itu, masa itu disebut sebagai tonggak
awal seni lukis modern berciri Indonesia. Ia sempat menjabat sebagai
sekretaris dan juru bicara Persagi. Selain sebagai pelukis, ia juga
dikenal sebagai kritikus seni rupa pertama di Indonesia. Lukisannya
punya ciri khas kasar, goresan dan sapuan bagai dituang begitu saja ke kanvas. Obyek lukisannya lebih menonjol kepada kondisi faktual bangsa Indonesia yang diekspresikan secara jujur apa adanya.
Sebagai seorang kritikus seni rupa, ia dianggap memiliki jiwa nasionalis. Djon sering mengecam Basoeki Abdoellah
sebagai tidak nasionalistis karena hanya melukis keindahan Indonesia
sekadar untuk memenuhi selera pasar turis. Dua pelukis ini pun kemudian
dianggap sebagai musuh bebuyutan. Sengketa ini mencair ketika Ciputra, pengusaha penyuka seni rupa, mempertemukan Djon, Basoeki Abdoellah, dan Affandi dalam pameran bersama di Pasar Seni Ancol, Jakarta.
Belum ada tanggapan untuk "Sindoedarsono Soedjojono"
Posting Komentar