Affandi Koesoema (Cirebon, Jawa Barat, 1907 - 23 Mei 1990) adalah seorang pelukis yang dikenal sebagai Maestro Seni Lukis Indonesia, mungkin pelukis Indonesia yang paling terkenal di dunia internasional, berkat gaya ekspresionisnya dan romantisme yang khas. Pada tahun 1950-an ia banyak mengadakan pameran tunggal di India, Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat. Pelukis yang produktif, Affandi telah melukis lebih dari dua ribu lukisan.
Sebelum mulai melukis, Affandi pernah menjadi guru dan pernah juga
bekerja sebagai tukang sobek karcis dan pembuat gambar reklame bioskop
di salah satu gedung bioskop di Bandung. Pekerjaan ini tidak lama
digeluti karena Affandi lebih tertarik pada bidang seni lukis.
Sekitar tahun 30-an, Affandi bergabung dalam kelompok Lima Bandung, yaitu kelompok lima pelukis Bandung. Mereka itu adalah Hendra Gunawan, Barli, Sudarso, dan Wahdi
serta Affandi yang dipercaya menjabat sebagai pimpinan kelompok.
Kelompok ini memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan seni
rupa di Indonesia. Kelompok ini berbeda dengan Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) pada tahun 1938, melainkan sebuah kelompok belajar bersama dan kerja sama saling membantu sesama pelukis.
Pada tahun 1943,
Affandi mengadakan pameran tunggal pertamanya di Gedung Poetera
Djakarta yang saat itu sedang berlangsung pendudukan tentara Jepang di
Indonesia.
Semasa hidupnya, ia telah menghasilkan lebih dari 2.000 karya lukis.
Karya-karyanya yang dipamerkan ke berbagai negara di dunia, baik di
Asia, Eropa, Amerika maupun Australia selalu memukau pecinta seni lukis
dunia. Pelukis yang meraih gelar Doktor Honoris Causa dari University of
Singapore tahun 1974 ini dalam mengerjakan lukisannya, lebih sering
menumpahkan langsung cairan cat dari tube-nya kemudian menyapu cat itu
dengan jari-jarinya, bermain dan mengolah warna untuk mengekspresikan
apa yang ia lihat dan rasakan tentang sesuatu.
Dalam perjalanannya berkarya, pemegang gelar Doctor Honoris Causa
dari University of Singapore tahun 1974, ini dikenal sebagai seorang
pelukis yang menganut aliran ekspresionisme atau abstrak. Sehingga
seringkali lukisannya sangat sulit dimengerti oleh orang lain terutama
oleh orang yang awam tentang dunia seni lukis jika tanpa penjelasannya.
Namun bagi pecinta lukisan hal demikianlah yang menambah daya tariknya.
Saat ini, terdapat sekitar 1.000-an lebih lukisan di Museum Affandi,
dan 300-an di antaranya adalah karya Affandi. Lukisan-lukisan Affandi
yang dipajang di galeri I adalah karya restropektif yang punya nilai
kesejarahan mulai dari awal kariernya hingga selesai, sehingga tidak
dijual.
Sedangkan galeri II adalah lukisan teman-teman Affandi, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal seperti Basoeki Abdullah, Popo Iskandar, Hendra, Rusli, Fajar Sidik, dan lain-lain. Adapun galeri III berisi lukisan-lukisan keluarga Affandi.
Di dalam galeri III yang selesai dibangun tahun 1997, saat ini terpajang lukisan-lukisan terbaru Kartika Affandi
yang dibuat pada tahun 1999. Lukisan itu antara lain "Apa yang Harus
Kuperbuat" (Januari 99), "Apa Salahku? Mengapa ini Harus Terjadi"
(Februari 99), "Tidak Adil" (Juni 99), "Kembali Pada Realita Kehidupan,
Semuanya Kuserahkan KepadaNya" (Juli 99), dan lain-lain.
Belum ada tanggapan untuk "Affandi Koesoema"
Posting Komentar